SERANG – Pemkot Serang terus melakukan penelusuran atau tracing dan test dalam menekan angka penularan wabah Covid-19. Selain itu, Pemkot tengah menyiapkan pembelian dua alat polymerase chain reaction (PCR) untuk memangkas lambatnya hasil test swab yang kini berjalan.
Sejak September 2020, Kota Serang masuk wilayah zona orange berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Serang, Selasa 6 Oktober 2020. Total kasus Covid-19 Kota Serang sejak Maret berjumlah 283 pasien. Rinciannya, 24 pasien dalam perawatan, 125 pasien menjalani isolasi, 125 pasien dinyatakan sembuh dan sembilan pasien meninggal dunia.
Ketua Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota Serang, Syafrudin mengatakan, tidak mempermasalahkan meningkatnya jumlah pasien positif Covid-19. “Peningkatan itu bukan masalah, tapi solusi. Tracing, test swab ke beberapa tempat atau masyarakat terpapar. Sehingga ada peningkatan,” ujarnya, Selasa (6/10).
Dikatakan Syafrudin, jika petugas terus melakukan test swab di wilayah Kota Serang. Maka, memudahkan Satgas melakukan pemetaan dan langkah-langkah antisipasi meluasnya wabah Covid-19. “Setelah meningkat, maka yang terjadi penyembuhan. Mudah-mudahan,” katanya.
Kata Syafrudin, berdasarkan data Dinas Kesehatan. Hingga kini dari target minimal 1 persen ditetapkan World Health Organization (WHO). Setelah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terus mengalami penambahan. “Sekarang informasinya. Dari satu persen itu telah mencapai lebih dari 84,4 persen,” katanya.
Walikota Serang itu mengatakan, untuk mengantisipasi keterlambatan test swab dan mengetahui hasilnya dalam waktu dekat, Pemkot Serang berencana menggunakan dana Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp3 miliar untuk pembelian dua alat test PCR. “Ke depan kami mencanangkan membeli PCR. Mudah-mudahan dengan dianggarkannya PCR peningkatan Covid-19 dapat ditekan,” terangnya.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Serang, W Hari Pamungkas mengatakan, saat ini fokus menggalakan 3M dalam kehidupan bermasyarakat. Yakni, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. “Protokol kesehatan penting itu kuncinya,” katanya.
Hari mengungkapkan, Satgas berupaya melakukan upaya pencegahan dan penanganan pasien terkonfirmasi positif agar tidak menyebar. Salah satu langkah yang dinilai efektif tracing dan testing. “Di PSBB ini kami banyak menerapkan tracing dan testing. Untuk mengantisipasi penyebaran wabah Covid-19,” terangnya.
Dikatakan Hari, berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan (Dinkes) terdapat peningkatan signifikan proses test swab. Dari target satu persen dari jumlah penduduk di Kota Serang. Sebelum PSBB test swab baru mencapai 40 persen. “Sekarang sudah 84,4 pesen,” katanya.
“Untuk alat PCR itu nanti kita bahas bersama TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah). Berasal dari BTT (Belanja Tak Terduga),” katanya. (fdr/air)