SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Ratusan warga Kampung Cibetus, Kelurahan Curug Goong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang menggelar aksi demonstrasi di depan akses masuk menuju kandang ayam milik PT Sinar Ternak Sejahtera (STS).
Warga mulai dari pemuda, bapak-bapak, ibu-ibu berbondong-bondong datang ke lokasi kandang ayam untuk menyuarakan kemarahan mereka terkait keberadaan kandang ayam dengan berorasi.
Mereka menilai keberadaan kandang ayam telah mencemari lingkungan dengan menimbulkan bau busuk ke pemukiman warga.
Setelah puas menyampaikan seluruh unek-uneknya, warga kemudian memblokade jalan akses menuju peternakan tepatnya didepan gerbang dengan menutupnya dengan batu dan tanah.
Sekertaris Desa Curuggoong Maskun mengatakan, aksi dilakukan lantaran warga merasa resah lokasi peternakan yang sangat dekat dengan pemukiman warga yakni di kampung Cibetus dan kampung Cigadel yang hanya berjarak puluhan meter dari peternakan.
“Jarak dari pemukiman Cibetus ke areal peternakan hanya kurang lebih 30 sampai 50 meter, sementara kampung Cigadel ke kandang kurang lebih berjarak 80 sampai 100 meter,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Minggu 6 Agustus 2023.
Kondisi tersebut membuat warga yang tinggal di dua kampung tersebut tidak nyaman lantaran banyak menimbulkan permasalahan bagi warga.
“Dikarnakan selalu menimbulkan bau, banyaknya lalat dan menghasilkan debu-debu yang dihasilkan dari blower. Hal itu tentu menyebabkan pencemaran udara. Bahkan, warga terdekat sering kali mengalami gatal-gatal,” jelasnya.
Ia mengatakan, jika warga sudah sering melakukan aksi. Bahkan sebelumnya, warga juga melakukan aksi dengan menutup jalan akses menuju peternakan dengan menggunakan tanah. Namun beberapa waktu lalu perusahaan justru membersihkannya dan kembali beroperasi.
“Nah ini udah yang ke tiga kalinya, bahkan warga sempat memberikan simbol penutupan peternakan dengan menaburkan tanah didepan gerbang. Tapi pengusaha tetap membandel dan masih terus beroperasi,” jelasnya.
Dari tindakan tersebut, emosi warga memuncak dan kemudian kembali menggelar aksi unjukrasa dengan masa yang lebih banyak dan kembali menutup akses menuju peternakan. “Warga kembali membangun benteng dengan memasang tanah dan batu di depan akses masuk peternakan,” jelasnya
Warga berharap agar kandang ayam segera ditutup dan tidak boleh beroperasi kembali. Mereka juga berharap agar pemerintah mencabut izin dari adanya peternakan tersebut.
“Apabila perusahaan masih tetap membandel dan terus beroprasi, warga akan terus melakukan aksi sampai dengan kandang dapat ditutup permanen,” pungkasnya. (*)
Reporter: Ahmad Rizal Ramdhani
Editor: Abdul Rozak