SERANG,RADARBANTEN.CO.ID-Tim juri 4 mengajak masyarakat untuk melanjutkan budaya gotong royong yang telah terbangun selama persiapan Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA) Kabupaten Serang 2024. Hal itu dinilai sejalan dengan pengembangan pariwisata yang dilakukan di Desa Sukacai.
Seperti diketahui, tim juri 4 terdiri dari Kepala Bidang PKAD pada DPMD Kabupaten Serang Rana Suherna, Polsus Ditbinmas Polda Banten Kompol Waras Wahyudi dan dari Radar Banten Abdul Rozak.
Desa Sukacai pada tahun ini menunjuk Kampung Sukacai, Desa Sukacai, Kecamatan Baros, sebagai lokasi tempat dilaksanakannya LKBA 2024. Di kampung tersebut, ada satu lokasi wisata yakni kolam renang dan ada aset desa berupa kolam yang diberi nama Situ Cipicung yang berpotensi menjadi objek wisata.
Kepala Bidang PKAD pada DPMD Kabupaten Serang, Rana Suherna mengapresiasi, upaya warga Kampunng Sukacai ketika melakukan gotong royong menata lingkungannya.
“Ada perubahan terutama di gotong royong untuk kebersihan. Di jalur utama ini sudah bagus, cuman untuk jalur lingkungannya kita harapkan juga ditata,” katanya, Senin 5 Agustus 2024.
Menurutnya, budaya gotong royong yang coba dihidupkan kembali melalui LKBA berdampak positif dan berkesinambungan dengan pengembangan wisata yang digagas oleh Desa Sukacai.
“Lembaga yang ada di desa dan masyarakat sudah kompak untuk mensukseskan LKBA. Semoga ini bisa diteruskan tidak hanya saat penjurian tapi seterusnya. Lalu yang sudah tertata terus dijaga, sehingga tidak acak-acakan,” tegasnya.
Menurutnya, dengan lingkungan yang bersih dan aman, akan memberikan kenyamanan sehingga para wisatawan merasa senang berkunjung ke tempat wisata.
“Makanya sangat penting LKBA ini untuk menunjang pendapatan asli desa dari tempat rekreasi. Penekanan kami agar kebersihan dan gotong royong terus di tingkatkan, secara berkelanjutan. Jangan hanya pas penjurian saja, selepas ini tetap dilanjutkan sehingga menjadi kebiasaan bagi masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sukacai Alawi mengaku, ada sebanyak empat lokasi wisata kolam renang di Desa Sukacai. Bahkan ada satu aset desa yang nantinya ingin dikembangkan menjadi tempat rekreasi.
“Di sini ada empat pemandian tapi itu punya pribadi. Kita harapkan bisa bertambah, karena di sini ada aset desa yaitu Situ Cipicung. Ini akan kita tata supaya ada juga wisatawan yang datang ke sini,” tegasnya.
Untuk itu, ia meminta agar masyarakat bisa tetap menghidupkan budaya gotong royong sehingga pengembangan wisata di Desa Sukacai berjalan dengan baik.
“Situ Cipicung jadi ikon Desa Sukacai. Selama ini memang belum terkelola, ini masih menjadi lokasi pemandian umum masyarakat. Apalagi saat kemarau, banyak yang datang ke sini,” pungkasnya. (*)
Reporter: Ahmad Rizal Ramdhani
Editor: Agung S Pambudi