SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Tahun ini, sebanyak 10.700 rumah tangga sasaran (RTS) di Banten mendapatkan bantuan sosial (bansos) pembangunan listrik perdesaan (lisdes). Bansos itu berasal dari APBD sebanyak 8.200 RTS dan APBN 2.500 RTS.
Plt Kepala Dinas ESDM Provinsi Banten Deri Dariawan mengatakan, sejak pertama kali kegiatan ini dilaksanakan pada tahun 2003 lalu, Pemprov telah memberikan bantuan listrik perdesaan tersebar di kabupaten/kota dengan jumlah keseluruhan mencapai 287.383 RTS melalui APBD. Program ini dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program listrik gratis bagi masyarakat tidak mampu.
“Program ini menjadi solusi nyata bagi banyak desa yang selama ini masih mengalami keterbatasan akses terhadap energi listrik,” ujar Deri, Senin, 7 Oktober 2024.
Ia mengatakan, Pemprov mempunyai target Banten Terang 2023. Target itu pun telah tercapai. “Target di Banten Terang itu adalah desa. Semua desa sudah teraliri Listrik,” tegasnya. Lantaran target itu telah tercapai, maka sasaran bantuan kini lebih difokuskan lagi, yakni untuk rumah tangga yang belum teraliri listrik.
Dengan terobosan ini, lanjut Deri, masyarakat yang tinggal di daerah yang belum terjangkau jaringan listrik utama kini dapat menikmati fasilitas listrik secara gratis. Program ini diharapkan akan mendorong perkembangan ekonomi lokal serta meningkatkan kualitas hidup mereka.
Tak sekadar memberikan pasokan listrik, ia mengungkapkan, Dinas ESDM Provinsi Banten juga menawarkan bansos dalam bentuk subsidi listrik yang sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah. Langkah ini diambil untuk meringankan beban masyarakat desa yang sebagian besar berpenghasilan rendah.
“Dengan program ini, kita ingin memastikan bahwa tidak ada masyarakat kurang mampu yang belum menikmati perkembangan teknologi dan kenyamanan hidup yang bersumber dari listrik. Listrik bukan lagi barang mewah, tetapi kebutuhan dasar yang harus terpenuhi bagi semua warga Banten,” ujarnya.
Selain meningkatkan akses listrik, program ini juga diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian desa. Dengan tersedianya listrik, warga desa bisa mengembangkan usaha kecil, mengakses informasi, serta mempermudah anak-anak mereka dalam belajar di rumah. Program ini juga sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk mempercepat pembangunan di wilayah-wilayah Provinsi Banten.
Kata dia, program listrik desa tidak hanya bermanfaat dari segi sosial, tetapi juga lingkungan. Penggunaan energi listrik yang lebih efisien diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat desa terhadap sumber energi lain yang kurang ramah lingkungan. Selain itu, distribusi listrik yang lebih merata juga akan membuka peluang bagi pengembangan infrastruktur desa, seperti kesehatan, pendidikan, dan layanan publik lainnya.
“Pemerintah Provinsi Banten optimistis bahwa program ini akan memberikan dampak jangka panjang yang signifikan. Program listrik gratis ini juga merupakan salah satu wujud nyata dari kepedulian pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, terutama di sektor energi,” tegasnya.
Deri mengatakan, dengan peluncuran program listrik desa, diharapkan desa-desa yang sebelumnya berkembang akan mulai bergerak maju, sejajar dengan wilayah-wilayah lain yang telah lebih dahulu maju. Listrik bukan sekadar sumber energi, melainkan jalan menuju masa depan yang lebih cerah dan penuh harapan bagi masyarakat desa di seluruh Provinsi Banten.
Editor : Aas Arbi