SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyematkan penghargaan Subroto Award Keselamatan Bidang Ketenagalistrikan (K2) Kategori Termal Subkategori PLTU > 200 MW kepada PLTU Jawa 7.
Subroto Award adalah penghargaan tertinggi yang diberikan Kementerian ESDM Republik Indonesia kepada pemangku kepentingan (stakeholder) yang telah melakukan kinerja sangat baik dalam memajukan sektor ESDM di Indonesia.
Ajang Subroto Award juga merupakan bagian dari rangkaian Peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-79 yang mengusung tema “Energi dan Mineral Wujudkan Indonesia Maju Berkelanjutan”.
PLTU Jawa 7 bersama PLTGU Muara Karang, PLTA Sutami, PLTA Cirata, dan PLTU Punagaya, ikut berkontribusi memperkokoh komitmen PLN Nusantara Power (PLN NP) selaku subholding pembangkitan terbesar di Asia Tenggara, dalam menghadirkan listrik yang andal dengan mengedepankan aspek keselamatan di lingkup bisnisnya sekaligus menorehkan catatan emas koleksi 45 penghargaan K2 Subroto Award yang telah diraih sejak tahun 2018.
Malam puncak Penghargaan Subroto Award dilangsungkan di Jakarta (10/10), merupakan penyelenggaraan tahun ke-7 dan dihadiri secara langsung oleh Presiden RI ke-7 Joko Widodo yang secara simbolis menyerahkan penghargaan Subroto Award kepada 68 penerima penghargaan dari 6 kelompok sektor ESDM.
Pada acara tersebut Joko Widodo berpesan, sektor ESDM merupakan sektor yang sangat strategis dan memiliki potensi yang sangat besar, sektor yang memberikan multiplier effect yang besar bagi perekonomian nasional. Nilai tambah (added value) harus ada di dalam negeri. “Regulasi harus mulai disederhanakan agar investasi datang ke negara kita, kesempatan kerja terbuka, sehingga bisa bersaing dengan negara-negara lain,” katanya.
Pada kesempatan terpisah, Jisman P Hutajulu selaku Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM menyampaikan apresiasi atas keberadaan PLTU Jawa 7 yang telah memberikan kontribusi besar terhadap kecukupan dan keandalan sisten tenaga listrik di Pulau Jawa. Sejak tahun 2019, PLTU Jawa 7 telah menjadi pionir penggunaan teknologi baru Ultra Super Critical (USC).
Selain memiliki efisiensi yang tinggi, teknologi USC dan Clean Coal Technology (CCT) menjadikan pengoperasian PLTU Jawa 7 lebih aman, andal, ekonomis, bersih, dan ramah lingkungan. PLTU Jawa 7 juga merupakan bukti sinergi dan kolaborasi erat antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Tiongkok.
PT SGPJB juga merupakan salah satu perusahaan penerima Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi Pelaku Usaha (PTBAE-PU) Fase 1 Peta Jalan Perdagangan Karbon (2023-2024). “Kami juga mengapresiasi dukungan dan partisipasi aktif PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali, sebagai pengelola PLTU Jawa 7, atas kontribusinya terhadap program Pemerintah Indonesia dalam rangka mengurangi emisi global,” tutur Jisman Hutajulu.
Zhao Zhigang, selaku Presiden Direktur PT SGPJB menyampaikan bahwa PLTU Jawa 7 akan terus meningkatkan kontribusi penyediaan listrik yang aman, andal, ekonomis, bersih, dan ramah lingkungan, serta mendukung program-program pemerintah untuk terwujudnya Indonesia Maju Berkelanjutan.
PLTU Jawa 7 dibangun oleh PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (PT SGPJB), perusahaan patungan antara China Energy Investment Group dan anak perusahaan dari PLN Group melalui PT PLN Nusantara Renewables (PLN NR).
PLTU Jawa 7 adalah proyek pengembangan Independent Power Producer (IPP) pertama PLN NR yang merupakan kolaborasi antara pemerintah Indonesia dan Tiongkok. Manajemen berkomitmen tinggi untuk mempromosikan pembangunan ramah lingkungan melalui penerapan Teknologi Batubara Bersih (Clean Coal Technology/CCT), memastikan kegiatan operasi PLTU Jawa 7 aman, ekonomis, dan bersih dengan efisiensi tinggi untuk jaminan pasokan energi listrik yang andal pada sistem transmisi Jawa-Madura-Bali dan mendukung Pembangunan Hijau (Green Development).
Editor: Abdul Rozak