PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Mati satu tumbuh seribu. Para pengelola situs judi online terus berusaha mencari celah untuk tetap beroperasi.
Menanggapi hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang melalui Dinas Komunikasi Sandi dan Statistik (Diskomsantik) mengimbau agar pegawai ASN dan masyarakat mewaspadai tawaran iklan judi online atau judol yang kini marak melalui platform WhatsApp.
Kini, pengelola situs judol beralih ke platform WhatsApp sebagai saluran baru untuk menjaring pengguna atau korban.
Kepala Diskomsantik Pandeglang, Tb. Nandar Suptandar, meminta para kepala OPD untuk mengingatkan staf atau pegawainya agar tak bermain judol dan mewaspadai penyebaran tawaran iklan judi online yang marak beredar melalui WhatsApp.
“Bukan hanya di WhatsApp, tapi juga di Telegram, Snack Video, dan platform lainnya. Untuk menangkalnya, kami lakukan sosialisasi,” ungkap Nandar, Rabu, 29 Januari 2025.
Menurutnya, Diskomsantik masih menunggu arahan dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia untuk melaporkan situs judi online, pornografi, dan ponzi agar bisa ditindak secara resmi oleh pemerintah daerah.
“Saat ini, kami baru menerima dua laporan terkait situs judi online. Kami memiliki keterbatasan sumber daya, sehingga tidak bisa langsung menutup situs-situs tersebut, apalagi jika domainnya berada di luar kendali pemerintah,” jelasnya.
Modus penyebaran promosi judi online semakin beragam. Selain melalui WhatsApp, promosi juga ditemukan di Telegram hingga platform lain.
“Kami temukan mereka menggunakan metode phishing, memancing iklan di website pemerintah daerah. Itu sudah kami cegah melalui sistem yang ada,” ujarnya.
Soal jumlah korban, Diskomsantik Pandeglang tidak memiliki data resmi. Sebab, banyak korban judi online enggan melapor. Mayoritas korban adalah pria berusia produktif 17-25 tahun.
Nandar menegaskan, pihaknya juga akan menindak ASN yang terbukti bermain judi online.
“Kalau ada ASN yang terlibat, masyarakat bisa melaporkannya ke kami. Kami akan teruskan ke inspektorat untuk ditindaklanjuti,” tegasnya.
Ia melanjutkan, Diskomsantik Pandeglang berencana menggelar literasi digital bagi ASN guna mencegah masuk grup judi online tanpa sepengetahuan.
“Kami akan memberikan pemahaman agar nomor WhatsApp ASN tidak bisa dimasukkan sembarangan ke grup yang tidak dikenal, termasuk komunitas judi online,” katanya.
Editor: Agus Priwandono