CILEGON,RADARBANTEN.CO.ID-Rencana 100 hari program kerja Robinsar dan Fajar Hadi Prabowo dinilai tidak rasional oleh pengamat.
Pengamat Politik dan Ekonomi dari Sinergy Riset Center, Hadi Rusmanto saat diwawancara oleh Radar Banten pada Jum’at (7/2) menilai bahwa rencana program kerja Robinsar Fajar tidak rasional ditengah kondisi keuangan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon.
“Saya berpandangan hari ini target dari Robinsar Fajar tidak rasional, karena kalau kita memperhatikan neraca keuangan daerah sedang dalam kondisi yang buruk pasca defisit anggaran pada tahun 2024,” ucapnya.
Hadi menambahkan bahwa Robinsar Fajar perlu juga mempertimbangkan surat intruksi dari Kementrian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk melakukan efisiensi anggaran pemerintah daerah.
Instruksi itu juga salah satunya adakah melarang Pemerintah Daerah untuk melakukan lelang program kerja dan belanja barang jasa yang berasa dari dana transfer.
“Berdasarkan kondisi objektif tadi, saya melihat bahwa rencana program kerja ini terlalu ambisius, harus ada penyesuaian, terutama target kerja di awal yang harus difikirin adalah bagaimana memenuhi kewajiban terhadap pihak ketiga dan honorer yang belum di bayarkan, ” tambah Hadi.
Hadi menyampaikan bahwa penyesuaian program terhadap kondisi Keuangan daerah Haru segera dilakukan, terutama untuk program yang abisisius seperti Jalan Lingkar Utara (JLU) dan Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM).
“Program seperti JLU dan PCM itu tidak menghabiskan anggaran yang sedikit, sangat banyak, maka program kerja 100 hari itu harus rasional,” pungkasnya.
Diketahui bahwa Rencana Program Kerja 100 Hari Robinsar Fajar, banyak tersebar melalui pesan broadcast di WhatsApp yang memuat 6 tema besar rencana program kerja Robinsar Fajar di 100 hari pertama bekerja sebagai walikota dan wakil walikota.
Reporter : Adam Fadillah
Editor: Agung S Pambudi