SERANG,RADARBANTEN.CO.ID – Sebanyak 643 rumah di Kota Serang terdampak banjir setelah hujan deras mengguyur cukup lama pada Jumat-Sabtu, 7-8 Februari 2025. Bahkan
Dari 705 jiwa yang terdampak, ada beberapa kepala keluarga (KK) yang harus mengungsi ke rumah kerabatnya.
Banjir akibat adanya penyempitan drainase dan bangunan yang berdiri di atas saluran air.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang Diat Hermawan mengatakan, Kota Serang merilis data sementara terkait dampak bencana banjir yang melanda ibukota Provinsi Banten.
“Secara keseluruhan, total yang terdampak ada 643 kepala keluarga (KK), dan 705 jiwa, termasuk 643 rumah terdampak, dari 18 kejadian banjir yang melanda Kota Serang,” kata Diat.
Menurut Diat, terdapat beberapa wilayah yang terkena dampak banjir cukup parah, terutama di Kecamatan Serang, dan Walantaka, termasuk Kecamatan Kasemen.
“Ketinggian air mulai dari 30 centimeter hingga 80 centimeter. Seperti lingkungan Gang Gabus Kelurahan Cinanggung, dengan ketinggian air 80 centimeter. Kemudian, lingkungan Cinanggung di beberapa lingkungan RT. Ada 150 rumah terdampak dan 300 jiwa,” ujar Diat.
Diat mengaku, pihaknya masih melakukan pemantauan dan peninjauan di beberapa lokasi banjir di Kota Serang, meskipun hampir seluruhnya sudah berangsur surut.
“Sebagian sudah berangsur surut, dan rata-rata diakibatkan sumbatan saluran air, dan luapan sungai,” tutur Diat.
Diat juga mengaku terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk membantu warga di lokasi terdampak banjir
“Monitoring, menurunkan personel dan alat, membantu warga dilokasi dan membantu memobilisasi warga. Lalu pendataan untuk wilayah yang terdampak,” ucap Diat.
Editor : Aas Arbi