SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Saefi (33) warga Kampung Bom, RT 009, RW 003, Desa Pedaleman, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang menjadi korban penganiayaan. Penganiayaan ini diduga dipicu masalah siaran langsung Tiktok korban terkait pagar laut di Desa Pedaleman.
Informasi yang diperoleh, sebelum kejadian tersebut, korban pada Minggu 9 Maret 2025 sekira pukul 23.30 WIB sedang siaran langsung di Tiktoknya. Kemudian, siaran langsung yang menyoroti soal pagar laut itu direspons oleh IK yang merupakan anak tokoh masyarakat di kampungnya.
IK yang sempat menghardik korban tersebut, meminta agar korban datang ke rumahnya. Permintaan IK tersebut membuat korban datang. Saat tiba di rumah IK itu, korban sempat berbincang dengan orang-orang di sekitar.
Karena tak kunjung ditemui IK, korban lantas menaiki motornya dengan maksud meninggalkan lokasi. Namun, saat akan meninggalkan lokasi, baju korban ditarik oleh RI sampai robek. Tak sampai di situ, RI juga diduga menendang korban.
Mendapat perlakuan kasar, korban tak melawan. Ia lantas meninggalkan lokasi dan mampir di warung kopi. Tak berselang lama, datang seseorang yang tidak dikenal dan mengajak korban duel. Ajakan itu ditolak korban.
Setelah kejadian itu, korban melapor ke Polres Serang. Laporan pengaduan dengan Nomor: LAPDU/94 111/2025 /SATRESKRIM/POLRES SERANG/POLDA BANTEN itu dibuat pada Senin, 10 Maret 2025. Dalam laporannya, korban mengaku mengalami luka lecet pada bagian dada dan paha sebelah kanan. Sebagai bukti mendapat tindak kekerasan, korban telah melakukan visum di RS Bhayangkara Polda Banten.
Kasatreskrim Polres Serang AKP Andi Kurniady saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut. “Iya benar ada kejadian itu. Kasusnya sedang kita tangani,” ujarnya, Minggu kemarin.
Andi juga membenarkan kasus dugaan penganiayaan itu diduga dipicu masalah siaran langsung di Tiktok. Namun untuk mengungkap peristiwa yang sebenarnya terjadi, penyelidik akan melakukan serangkaian proses penyelidikan.
“Laporannya baru, untuk penyebab diduga dipicu masalah live Tiktok soal pagar laut,” tutur mantan Kasatreskrim Polres Lebak ini.
Reporter: Fahmi Sa’i
Editor: Aditya