CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Kunjungan Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah, ke Samsat Cilegon pada Senin (14/4), sempat diwarnai insiden kecil. Dimyati hampir saja menuduh seorang wajib pajak sebagai calo, gara-gara perbedaan nama antara dokumen kendaraan dan KTP si pengurus.
“Saya hampir saja tadi. Saya kira pungli, ternyata beda nama karena yang bawa itu saudaranya. Kalau nemu yang kayak gitu, saya langsung naik pitam, karena saya tidak mau masyarakat saya terbebani,” ungkap Dimyati di hadapan awak media.
Ia mengaku, kejadian itu merupakan bentuk kepekaannya terhadap potensi penyimpangan di layanan publik. Dimyati juga mengajak masyarakat agar tak ragu melaporkan jika melihat pungutan liar di Samsat mana pun di Banten.
“Laporkan saja ke media sosial saya, DM langsung, nanti staf saya baca. Sekarang ini gampang banget diviralkan. Kalau terbukti, pasti akan ada tindakan. Kepala Samsat pun bisa dicopot,” tegasnya.
Tak hanya bicara soal pelayanan, Dimyati juga meninjau fasilitas yang tersedia, seperti posko kesehatan gratis untuk masyarakat dan petugas Samsat. Ia pun memuji pelayanan ramah yang diberikan kepada kelompok rentan.
“Di Cilegon sudah bagus. Saya lihat ada ibu bawa anak kecil, langsung diprioritaskan. Ini harus jadi contoh. Yang taat pajak pun dapat hadiah, seperti gelas, payung, helm, bahkan boneka,” ujarnya.
Dimyati berharap pelayanan serupa bisa diterapkan di seluruh Samsat di Banten. Ia juga meminta Dinas Kesehatan Provinsi untuk ikut memperkuat posko kesehatan yang ada di bawah naungan Pemprov.
Editor: Merwanda