CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Gerakan Perubahan Pengusaha Muda Indonesia (GPPMI) mendesak PT CCE untuk lebih melibatkan pengusaha lokal dalam proyek strategis PT CAA yang tengah berjalan. Menurut GPPMI, keterlibatan pengusaha lokal tidak hanya penting untuk mendukung keadilan ekonomi, tetapi juga untuk memastikan bahwa hasil investasi dapat berkontribusi langsung pada pembangunan daerah.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar GPPMI, Enan Nova Solihin, dalam pertemuan dengan jajaran manajemen PT CCE di Cilegon beberapa waktu lalu.
Enan menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar upaya GPPMI sendiri, melainkan gerakan bersama untuk mendorong kesejahteraan masyarakat Cilegon, dengan pengusaha lokal sebagai bagian dari proyek besar PT CAA. “Alhamdulillah, mosi integral yang kami gaungkan mendapat respons positif dari banyak pihak. Kali ini, kami datang bukan sendiri, tetapi bersama-sama berbagai elemen organisasi pengusaha daerah untuk memastikan pengusaha lokal bisa dilibatkan dalam proyek besar ini,” kata Enan dalam rilis resmi yang diterima Radar Banten pada Minggu, 9 Mei 2025.
Enan menambahkan bahwa tujuan utama dari keterlibatan pengusaha lokal bukan hanya untuk mencari peluang, tetapi untuk memastikan bahwa potensi investasi yang masuk dapat berkontribusi maksimal terhadap pembangunan daerah. “Investasi besar jangan hanya menguntungkan pusat. Jika pengusaha lokal dilibatkan, maka kontribusi pajak yang masuk ke Kota Cilegon pun bisa meningkat,” ujarnya.
Senada, Kepala Bidang Perindustrian dan Perdagangan HIPMI Kota Cilegon, Irkham, menekankan bahwa pelibatan pengusaha lokal sangat krusial untuk meningkatkan Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat ke Cilegon. “Kalau pengusaha lokal terlibat dan membayar pajak di sini, maka penerimaan pusat dari daerah meningkat. Ini akan berdampak langsung ke besaran DBH yang diterima Kota Cilegon,” terang Irkham.
Untuk itu, Irkham juga meminta agar proyek PT CAA memberikan alokasi pekerjaan yang lebih mempertimbangkan kearifan lokal, agar manfaat ekonomi lebih dirasakan oleh masyarakat sekitar.
Editor: Merwanda