SERANG – Banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Serang dan Pandeglang pada Minggu (24/7) lalu, mengakibatkan ribuan rumah terendam.
Dari data yang diperoleh Radar Banten Online, dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Selasa (26/7) siang, merinci laporan dan data sementara banjir dan longsor di wilayah kedua kabupaten bagian selatan terujung Pulau Jawa tersebut.
Kabupaten Serang, Desa Mekarsari 325 rumah, Desa Tanjung Manis 255 rumah, Desa Sindangmandi 96 rumah, Desa Sindangkarya 232 rumah, Desa Cikoneng 200 rumah, Desa Kosambi Royok 142 rumah, Desa Bandulu 211 rumah dan Desa Anyar 1.018 rumah.
Rumah rusak terendam 2.209 unit, rumah rusak berat 181 unit, rumah rata dengan tanah 50 unit, korban terluka 1 orang, sawah rusak terendam 604 hektar, sekolah rusak terendam 6 sekolah, jembatan 2 terputus, Bendungan Cidemang 1 jebol dan kendaraan motor dan mobil 3 unit hilang.
Adapun salah satu penyebab kejadian tersebut disebabkan banjir bandang dari pegunungan Akarsari (Gunung Aseupan, Karang dan Pulosari), hingga debit airnya melebihi kapasitas sungai. Hal ini dapat dilihat bahwa lokasi bencana umumnya terjadi bedekatan dengan titik muara sungai. Dan disinyalir banyaknya penebangan liar di lokasi pegunungan tersebut hingga cathment area (zona resapan air) sangat berkurang.
Sedangkan untuk di Kabupaten Pandeglang, seperti Kecamatan Labuan yang meliputi Desa Kalang Anyar, rumah terendam 1.200 dengan jumlah Kepala Keluarga 1.356, jumlah jiwa 4.800; Desa Teluk, rumah terendam 696, jumlah Kepala Keluarga 863, dengan jumlah jiwa 3.197; Desa Caringin, rumah terendam 20 jumlah Kepala Keluarga 80 dengan jumlah jiwa 160; Desa Labuan rumah terendam 255, jumlah Kepala Keluarga 492 dengan jumlah jiwa 492.
Untuk Kecamatan Carita, ketinggian air 69 Cm dan Desa Banjarmasin ketinggian air 49 cm. Sedangkan di Kecamatan Pagelaran di Desa Bulagor rumah terendam 150 jumlah Kepala Keluarga 200 dengan jumlah jiwa 600. Setelah tim SAR melakukan evakuasi, ditemukan 4 orang tewas di dalam mobil Xenia putih Nopol B 1892 BRH yang terjebak banjir lumpur dengan rincian korban sebagai berikut, Evi Lutfiah (41) warga Kampung Panguseupan Labuan, M Fahri Ramadhan (5), Syarifatul Ginayah (18) dan Ahmad Ahyani (52) Desa Pagelaran Kecamatan Pagelaran. (Fauzan Dardiri)