PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Pandeglang menggelar acara dialog publik kepemudaan dalam menghadapi tantangan bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045 di Gedung Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) Pandeglang.
Dialog publik kepemudaan digelar dalam rangkaian menyambut HUT ke-51 KNPI tahun 2024 dihadiri oleh Plt Ketua DPD KNPI Banten, Ahmad Jayani; Asda I Setda Pandeglang, Doni Hermawan.
Plt Ketua DPD KNPI Banten, Ahmad Jayani, mengapresiasi DPD KNPI Kabupaten Pandeglang menyelenggarakan dialog publik kepemudaan.
“Ini sangat luar biasa pimpinan OKP hadir. KNPI kini tidak lagi di dominasi satu partai politik tetapi semua ada,” katanya dalam acara dialog publik kepemudaan di Gedung OKP Pandeglang, Kamis, 11 Juli 2024.
Pada kesempatan itu, Jayani mengajak, jajaran KNPI harus mendukung kemajuan daerah. Dengan turut serta menjaga kondusifitas daerah.
“Aksi demo langkah terakhir. Kalau (sedikit-dikit demo), investor yang mau berinvestasi bisa kabur,” katanya.
Oleh karena itu, Jayani mengajak, KNPI berkolaborasi mendukung kemajuan daerah dengan menciptakan kondusifitas daerah.
“Ketika daerah kondusif dan aman maka akan banyak investor masuk,” katanya.
Ketua DPD KNPI Kabupaten Pandeglang Sulaeman Apandi mengatakan, kegiatan hari ini dalam rangkaian HUT KNPI ke-51 tahun 2024.
“Yang salah satunya dialog publik. Dan nanti acara puncaknya itu di tanggal 27 Juli 2024,” katanya.
Dalam dialog publik ini dihadiri oleh Plt Ketua DPD KNPI Banten Ahmad Jayani. Dimana memberikan pesan agar turut serta mendukung kemajuan daerah dan menjaga kondusifitas daerah.
“Mungkin salah satu pesan peranan pemuda dalam tantangan bonus demografi. Salah satunya menjaga kondusifitas daerah Kabupaten Pandeglang itu sendiri,” katanya.
Tujuan menjaga kondusifitas supaya investor tidak lari. Mereka masuk ke Pandeglang tidak merasa ketakutan untuk berinvestasi.
“Tapi bagaimana caranya pemuda itu merangkul investor-investor yang masuk itu supaya betah di Pandeglang. Merasa nyaman dan aman,” katanya. (*)
Editor: Agus Priwandono
Reporter : Purnama Irawan