PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kabupaten Pandeglang menggelar program pemberdayaan berbasis inklusi guna meningkatkan literasi di masyarakat. Saat ini, indeks pembangunan literasi masyarakat (IPLM), yakni baru 51 persen.
Program ini dirancang untuk memperluas akses literasi dengan menjadikan perpustakaan sebagai pusat informasi dan pengembangan keterampilan.
Kepala DPAD Kabupaten Pandeglang menyatakan, melalui program ini, masyarakat diharapkan lebih mudah mendapatkan informasi dan meningkatkan kemampuan mereka, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan daya saing.
“Kemarin kita praktik membuat sebuah roti, kali ini tentang pembuatan kopi, sasaran kami adalah Taman Baca Masyarakat (TBM) yang ada di Pandeglang,” ungkap Neneng, Jumat 25 Oktober 2024.
Dijelaskannya, IPLM di Pandeglang saat ini masih rendah, hanya sekitar 51 persen. Padahal, idealnya indeks ini berada di angka 80 persen.
“Dengan adanya kegiatan ini, kami harap masyarakat mau belajar membaca, tidak hanya buku bacaan, tapi juga panduan seperti cara membuat sebuah produk, misalnya,” jelasnya.
Neneng mengatakan bahwa TBM binaan DPAD telah ada di hampir setiap kecamatan. Namun, hanya sekitar 10 TBM yang aktif, di antaranya berada di Majasari, Mandalawangi, Cadasari, Banjar, dan Cibaliung.
“Kami berharap kegiatan ini bisa meningkatkan minat baca masyarakat dan mendongkrak indeks pembangunan literasi di Pandeglang,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta mengatakan, pembelajaran sepanjang hayat merupakan kunci utama dalam pengembangan literasi berbasis inklusi sosial. Menurutnya, perpustakaan kini bertransformasi menjadi tempat pembelajaran dan kemitraan yang dikelola secara profesional dan terbuka untuk masyarakat.
“Perpustakaan sekarang tidak hanya sebagai pusat informasi, tetapi juga tempat bagi masyarakat untuk mengembangkan diri, yang pada akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan mereka,” ujarnya.
Lebih lanjut, Fahmi mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan budidaya kopi lepeh lalai sebagai salah satu bentuk literasi berbasis inklusi sosial yang melibatkan masyarakat luas.
“Kegiatan ini, yang dihadiri oleh pemuda-pemudi, perangkat desa, dan pengelola taman bacaan masyarakat di Kabupaten Pandeglang, diharapkan memberi pengalaman belajar serta meningkatkan literasi bersama di Perpustakaan Aulia,” tutupnya.
Editor: Mastur Huda