PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 7 Pandeglang menyelenggarakan simulasi bencana gempa bumi Megathrust. Kegiatan simulasi gempa bumi diselenggarakan oleh MTs Negeri 7 Pandeglang dengan menggandeng Relawan Kampung Siaga Bencana.
Tujuannya dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan siswa dan seluruh warga madrasah dalam menghadapi potensi gempa bumi megathrust.
Sebelum simulasi dimulai, terlebih dahulu dilakukan pemaparan oleh tenaga pengajar ketua FK – KSB Provinsi Banten Beni Madsira.
Memberikan penjelasan langkah-langkah harus diambil siswa saat terjadi gempa. Mulai cara mencari perlindungan yang benar, jalur evakuasi dan paling penting yaitu tidak panik tapi harus bersikap tenang.
Kepala MTs Negeri 7 Pandeglang Yanti Mariah mengatakan, kegiatan simulasi ini bagian dari upaya mitigasi bencana.
“Bertujuan agar seluruh siswa memahami dan mengingat apa yang harus dilakukan ketika gempa terjadi. Sehingga mereka bisa bertindak cepat dan tepat dalam menyelamatkan diri,” katanya kepada RADARBANTEN.CO.ID, Minggu, 27 Oktober 2024.
Kegiatan simulasi dimulai dengan skenario guncangan gempa bumi yang diumumkan melalui suara keras. Siswa dan guru diminta untuk segera berlindung di bawah meja, menjauh dari jendela, berlari, serta mengikuti instruksi evakuasi yang telah diajarkan sebelumnya.
“Setelah tanda aman dibunyikan, seluruh siswa diarahkan untuk berkumpul di titik evakuasi yang telah ditentukan di lapangan madrasah. Dan untuk simulasi ini kami menggandeng Relawan Kampung Siaga Bencana (KSB) Kabupaten Pandeglang dan Provinsi Banten,” katanya.
Kehadiran KSB, memberikan pendidikan mitigasi bencana kepada siswa-siswi dan para dewan guru.
“Karena Kabupaten Pandeglang termasuk wilayah rawan bencana. Terutama dengan isu megathrust yang cukup menarik perhatian semua kalangan khususnya warga Pandeglang,” katanya.
Oleh karena itu, MTs Negeri 7 Pandeglang bersama KSB berupaya mengajarkan dan memberikan pemahaman agar bisa melakukan evakuasi mandiri.
“Karena namanya bencana tidak dapat diprediksi,” katanya.
Ketua Forum Komunikasi KSB Provinsi Banten, Beni Madsira mengatakan, Kabupaten Pandeglang adalah termasuk wilayah rawan bencana.
“Sehingga sangat perlu sekali sosialisasi dan pengetahuan kebencanaan di sekolah-sekolah. Apalagi Pandeglang masuk daerah rawan bencana gempa bumi dan tsunami,” katanya.
Beni mengungkapkan, KSB akan selalu siap kalau ada permintaan dari sekolah atau madrasah untuk sedikit memberikan pengetahuan kaitan kebencanaan. Sebagai bentuk mitigasi.
“Utamanya untuk mengurangi resiko bencana. Dan apa yang di laksanakan oleh MTs Negeri 7 Pandeglang ini sangat bagus, dan semoga bisa di ikuti oleh yang lain, yang tentunya bisa juga dengan BPBD,” katanya.
Reporter: Purnama Irawan
Editor: Aditya