PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Guna meningkatkan keterampilan dan mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Pandeglang, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) terus gencar melakukan pelatihan kerja.
Namun, hal tersebut belum berbanding lurus dengan jumlah tenaga instruktur untuk pembinaan keterampilan di Balai Latihan Kerja (BLK) Pandeglang.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Pandeglang, Mohammad Kabir, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu, 30 Oktober 2024.
Mohammad Kabir mengungkapkan bahwa lembaganya mengalami kekurangan tenaga instruktur untuk mendukung pelatihan berbasis kompetensi.
“Kita memang kekurangan tenaga instruktur. Kemarin saja, ada dua instruktur yang pensiun, sehingga saat ini jumlahnya sangat minim. Padahal kita sebenarnya sangat membutuhkan,” ujarnya.
Kabir menjelaskan, pelatihan di BLK Pandeglang didominasi oleh program berbasis kompetensi dan kewirausahaan.
Hal ini memerlukan instruktur yang juga memiliki kompetensi khusus agar peserta dapat memperoleh keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
“Harapannya, lulusan pelatihan di BLK ini bisa diterima oleh perusahaan-perusahaan yang membutuhkan keterampilan mereka. Dari pelatihan berbasis kompetensi ini, kita berharap para lulusan dapat memenuhi standar perusahaan,” katanya.
Saat ini, Disnakertrans hanya ada tiga instruktur yang tersisa. Padahal, idealnya BLK memerlukan 27 instruktur, dengan kebutuhan tiga orang per workshop.
“Kami berupaya menambah instruktur secara bertahap, menyesuaikan dengan kompetensi yang ada di BLK. Instruktur yang dihadirkan juga harus memiliki kemampuan yang sesuai,” ujarnya.
Terkait kekurangan ini, Kabir menyatakan bahwa pihaknya telah mengusulkan pengadaan instruktur baru kepada Pemerintah Pusat.
“Kami sudah mengajukan ke Kementerian Tenaga Kerja, berharap pengadaan instruktur ini dapat diakomodasi sesuai formasi yang diberikan Kemenpan RB kepada setiap OPD,” ucapnya.
BLK Pandeglang menyediakan pelatihan berbasis kompetensi di berbagai bidang, seperti elektro, menjahit, otomotif, tata boga, dan listrik sesuai dengan workshop yang tersedia di lembaga tersebut.
Disnakertrans Kabupaten Pandeglang mengaku kekurangan instruktur di bidang menjahit, tata boga, dan listrik.
Kekurangan ini membuat tenaga instruktur sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pelatihan berbasis kompetensi.
“Karena instruktur yang lain sudah pensiun, kami sangat membutuhkan tambahan tenaga instruktur. Kami sudah mengusulkan hal ini,” tuturnya.
Selain kekurangan instruktur, fasilitas sarana dan prasarana di Disnakertrans juga masih terbilang minim dan menggunakan peralatan yang sudah usang.
“Kami masih menggunakan fasilitas lama, yang tidak sesuai dengan permintaan perusahaan, karena semua masih model yang ketinggalan zaman,” pungkasnya.
Editor: Agus Priwandono