JAKARTA, RADARBANTEN.CO.ID – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) menggelar pertemuan strategis di Batam guna membahas penguatan Proyek Strategis Nasional (PSN), khususnya terkait integrasi kawasan Merak-Bakauheni, pengembangan Bakauheni Harbour City (BHC), serta ekspansi rute internasional Batam-Johor Bahru.
Sebagai perusahaan yang memiliki peran strategis dalam konektivitas antarwilayah di Indonesia, ASDP terus melakukan transformasi layanan guna meningkatkan efisiensi dan kapasitas operasional.
Direktur Utama ASDP Heru Widodo menegaskan bahwa pengembangan kawasan Bakauheni Harbour City merupakan langkah krusial dalam mendukung pertumbuhan pariwisata dan ekonomi daerah.
“Kami mengembangkan BHC sebagai waterfront destination berbagai fasilitas wisata bahari, pusat kuliner, hingga kapsul hotel. Langkah ini tidak hanya meningkatkan daya tarik wisata, tetapi juga menciptakan multiplier effect bagi perekonomian lokal,” ujar Heru, dalam pertemuan rapat akhir pekan lalu sebagaimana dikutip dari siaran pers ASDP.
Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Letjen TNI (Purn) AM Putranto mengapresiasi transformasi layanan ASDP dalam meningkatkan konektivitas nasional.
“ASDP memiliki peran vital dalam menghubungkan wilayah strategis di Indonesia. Kami siap mendukung penguatan proyek-proyek ini melalui koordinasi dengan kementerian terkait, sehingga implementasinya dapat berjalan lebih cepat dan efektif,” kata AM Putranto.
Saat ini, ASDP mengoperasikan 309 lintasan, yang terdiri dari 70% lintasan perintis dan 30 persen lintasan komersial. Perusahaan juga mengelola 37 pelabuhan dan mengoperasikan 220 kapal, melayani lebih dari 50 juta penumpang dan 13,6 juta kendaraan per tahun.
Dari seluruh pergerakan tersebut, sekitar 67 persen lalu lintas terkonsentrasi di lintasan Merak-Bakauheni, menjadikannya salah satu jalur penyeberangan tersibuk di dunia.
Dengan semakin meningkatnya volume kendaraan akibat konektivitas Tol Trans-Sumatera, ASDP menekankan pentingnya peningkatan kapasitas pelabuhan dan dermaga untuk menghindari kemacetan dalam 5-7 tahun ke depan.
Oleh karena itu, perusahaan terus melakukan optimalisasi layanan melalui penguatan digitalisasi dan perbaikan infrastruktur, termasuk rehabilitasi toilet kapal dengan standar lebih baik demi kenyamanan pengguna jasa.
Editor : Aas Arbi