PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang, Raden Dewi Setiani–Iing Andri Supriadi, terancam tidak bisa diwujudkan sesuai harapan masyarakat. Salah satu program unggulan yang berpotensi terhambat adalah percepatan pembangunan infrastruktur jalan.
Padahal, perbaikan jalan menjadi janji politik utama Dewi–Iing dalam kampanye lalu, sebagaimana tertuang dalam RPJMD: “Pandeglang maju melalui infrastruktur mantap, pertumbuhan ekonomi, dan keluarga sejahtera.”
Target pembangunan jalan kala itu ditetapkan sepanjang 30 kilometer per tahun.
Namun, rencana tersebut terganggu akibat pemangkasan Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat.
Efisiensi Anggaran Menghambat Proyek Infrastruktur
Sejak awal 2025, pemerintah pusat menerbitkan Instruksi Presiden, Kemendagri, dan Kementerian Keuangan terkait efisiensi anggaran. Dampaknya, APBD Pandeglang 2025 yang semula sebesar Rp2,8 triliun dipangkas Rp107,4 miliar, dan APBD Perubahan mengalami defisit Rp182,9 miliar.
Kondisi ini membuat Pemkab Pandeglang tidak dapat mengalokasikan anggaran pembangunan jalan pada tahun anggaran berjalan.
Bahkan, memasuki 2026, pemangkasan berlanjut dengan pengurangan TKD sebesar Rp136,9 miliar.
Wakil Bupati: Pandeglang Butuh Dukungan Pusat
Wakil Bupati Pandeglang Iing Andri Supriadi mengatakan, pemerintah daerah terus mencari formulasi agar pembangunan tetap berjalan.
“Kami akan berkoordinasi dengan berbagai pihak supaya jalan-jalan di Kabupaten Pandeglang tetap bisa diusulkan, baik ke pemerintah pusat maupun ke provinsi,” ujarnya, Selasa (14/10/2025).
Iing menegaskan bahwa kondisi fiskal Pandeglang sangat bergantung pada transfer pusat seperti DAU, DAK, dan DBH.
“Kami sangat prihatin. Pandeglang ini fiskalnya terbatas. Kalau transfer dari pusat terpotong, otomatis pembangunan melambat,” tegasnya.
Ia berharap pemerintah pusat mengkaji ulang kebijakan efisiensi agar daerah tidak semakin tertinggal.
“Kami mohon agar efisiensi bisa ditinjau ulang. Ini harapan masyarakat yang perlu kita realisasikan,” tambahnya.
Bupati Dewi: Tantangan Berat, Tapi Kami Tak Menyerah
Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani menuturkan, wilayah Pandeglang sangat luas dengan 35 kecamatan dan total panjang jalan kabupaten mencapai 723,03 kilometer. Dari jumlah itu, hanya 410,23 kilometer yang dalam kondisi baik.
“Sebanyak 173 kilometer rusak berat, 85,10 kilometer rusak sedang, dan 54,7 kilometer rusak ringan. Itu pekerjaan rumah kami,” katanya.
Untuk merekonstruksi 150 kilometer jalan, dibutuhkan dana sekitar Rp750 miliar, sedangkan perbaikan jembatan memerlukan Rp600 miliar.
“Kami tidak menyerah. Kami akan berinovasi, menggandeng mitra swasta, dan memanfaatkan program pemerintah pusat serta provinsi,” tegas Dewi.
Rincian Pemotongan TKD 2026
Kepala BPKD Pandeglang Yahya Gunawan Kasbin menjelaskan, TKD 2026 turun menjadi Rp2,189 triliun dari sebelumnya Rp2,326 triliun.
Rinciannya:
- DAK Fisik turun dari Rp97,9 miliar menjadi Rp13,3 miliar.
- DAK Nonfisik turun dari Rp564 miliar menjadi Rp562 miliar.
- DAK Reguler turun dari Rp662 miliar menjadi Rp575 miliar.
- DBH Pajak dan SDA anjlok dari Rp84,4 miliar menjadi Rp36,5 miliar.
Reporter: Purnama Irawan











