SERANG – Pemerintah Provinsi Banten bersama daerah lainnya di Indonesia, beberapa waktu lalu mengikuti pameran di Rusia. Dalam kesempatan tersebut, Pemprov Banten melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) memasarkan produk lokal.
“Sebagai imbal dagangnya besar, kita diberi kuota, bulan Oktober nanti bahwa pemerintah Rusia harus mengeksplor, dengan menggandeng pengusaha lokal. Kuota ini tidak terbatas (besar), mungkin dari sekian miliar dolar kita kebagian,” ujar Kepala Disperindag Banten Babar Soeharso, Rabu (6/9).
Selain itu, Pemprov Banten pun berencana akan mengundang pemerintah Moskow untuk terus mengeksplorasi segala potensi yang ada di Banten. Sehingga diharapkan nilai ekspor dari pengusaha industri kecil menengah dan pelaku usaha pariwisata semakin meningkat.
“Nanti mereka datang ke trade expo Indonesia di ICE pertengahan Oktober nanti. Nanti buyer dari Moscow akan datang. Mereka juga akan kita ajak ke bengkel workshop,” terangnya.
Sedangkan pada saat pameran di Rusia, Banten yang diwakili oleh Disperindag memasarkan batik Baduy, tas handy craft, art and craft dan potensi wisata yang ada di ujung barat Pulau Jawa.
“Karena dengan volume besar saya kira butuh persiapan. Yang minat terhadap handy craft dan garmen sudah ada, kita akan maksimalkan dengan event yang ada,” jelasnya.
Sedangkan menurut Titik Kurniasih seorang pengusaha industri kecil menengah yang membawa kerajinan handy craft dan art and craft yang ikut pameran di Moscow mengaku puas dengan warga Moscow yang ingin mengetahui Provinsi Banten. Meraka sangat takjub dengan karya UKM Banten yang dijajakan di stand Banten oleh Kedubes RI di moskow.
“Mereka apresiasi tinggi dengan kerajinan Art and Craft dari Banten, songket Baduy, batik Baduy, tshirt design Banten. Mereka juga sangat teliti dan ingin mengetahui cara pembuatan handy craft yang kami buat,” ujar Titik.
Berbeda dengan Titik, pengusaha muda lainnya yang menampilkan peragaan busana khas Banten yang dibalut ornamen Baduy membuat ramai stand Banten di Moscow.
Desi Mulyani seorang pengusaha desainer muda yang mewakili Banten mengaku t-sirt dengan design khas Banten habis dalam hitungan jam.
“Saya juga kaget mereka justru mengkagumi seni dan budaya Banten, tak jarang mereka menanyakan rajutan soal songket dan gaun yang saya buat, saya menggunakan catwalk model dari Russia, jadi kita buat peragaan busana itu pas di depan stand Banten,” tambah Desi. (Bayu Mulyana/coffeandchococake@gmail.com)