SERANG – Video viral penganiayaan seorang oknum guru kepada muridnya di Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, dengan cara menendang kepala murid ditangani kepolisian.
Kabid Humas Polda Banten AKBP Zaenudin menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan kepada oknum guru yang diduga pelaku dalam video tersebut, kejadian tersebut terjadi pada Jumat (3/11), sekira pukul 10.30 WIB di Kelas 10 TPMI 2 SMK Gema Bangsa di Kampung Cilaban, Desa Bojong Loa, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang.
Sekira pukul 09.20 WIB sampai pukul 09.50 WIB merupakan jam istirahat dan dilanjutkan jam pelajaran kedua pada 09.50 WIB, dan pelaku masuk ke kelas pukul 10.00 WIB dan mengajar di Kelas 10 TPMI 2.
“Dan sekira jam 10.30 WIB, tiba-tiba murid bernama Faisal (korban) masuk sudah 30 menit berlangsungnya jam belajar. Dan saat murid M Faisal masuk, terlapor menanyakan kepada murid Faisal, ‘kenapa terlambat?’ Dan M Faisal menjawab, ‘Pak, saya habis jajan’,” kata Zaenudin melalui pesan WhatsApp, Kamis (16/11).
Dijelaskan Zaenudin, kemudian guru tersebut memerintahkan push up sebanyak 100 kali sebagai sanksi terlambat masuk kelas, dan Faisal melaksanakannya dengan main-main dan menghitung secara melompat-lompat.
“1, 2, 3, 4, 45, 50, 55, 75, 95, 100 dan tidak melaksanakan dengan benar dan langsung berdiri. Dan M Faisal berkata ‘sudah, Pak’, dan saya (guru) menyuruh mengulangi lagi push up dari 1 (awal), tapi saudara M Faisal menjawab ‘Pak, cuma Jajan ini’. Dan karena anak tersebut tidak sopan dan selalu menjawab, terlapor emosi dan langsung menendang tetapi tidak terkena langsung, hanya ancang-ancang saja, tidak terkena langsung dengan kepala dan punggung. Karena (dalam) video terhalang oleh meja,” papar Zaenudin.
Setelah kejadian tersebut, guru yang diduga menjadi pelaku melanjutkan pelajaran hingga selesai. Kemudian sekira jam 17.00 WIB, guru tersebut dipanggil oleh kepala sekolah.
“Dan dari sana terlapor (guru) mengetahui, bahwa selama di kelas tersebut ada yang memvideokan dengan handphone, murid yang di kelas tersebut. Dan meng-upload ke Facebook dan di-share ke grup, dan sekira jam 19.00 WIB terlapor dan pihak sekolah langsung datang ke rumah orangtua M Faisal untuk meminta maaf,” jelas Zaenudin.
Sebagai konsekuensi perbutannya, guru tersebut pun dinon-aktifkan sebagai guru di sekolah tersebut. (Bayu Mulyana/coffeandchococake@gmail.com)