PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang membuka peluang investasi pembangunan mal di Kabupaten Pandeglang.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pandeglang Sutoto mengatakan bahwa keberadaan pusat perbelanjaan atau mal di Kabupaten Pandeglang membantu perputaran uang masyarakat.
“Kalau kita merespons, pusat perbelanjaan itu mestinya harus ada di Kabupaten Pandeglang. Karena yang terjadi saat ini, perputaran uang akhirnya ke kabupaten/kota lain yang memiliki pusat perbelanjaan,” ungkap Sutoto, Selasa 14 Januari 2025.
Ia menjelaskan, pasar tradisional yang ada di Pandeglang dinilai belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di era modern saat ini.
“Ketika masyarakat Pandeglang yang berpenghasilan, termasuk pengusaha, berbelanja ke daerah lain yang ada pusat perbelanjaannya, otomatis pajaknya masuk ke sana. Kita berharap kehadiran mal bisa membuat PPN di Kabupaten Pandeglang lebih maksimal,” jelasnya.
Meski demikian, Pemkab Pandeglang masih dalam tahap penjajakan terkait rencana pembangunan pusat perbelanjaan atau mal.
Pemkab Pandeglang membuka peluang seluas-luasnya bagi investor yang ingin menanamkan modalnya, dengan menjanjikan proses perizinan yang mudah.
“Kita juga pastikan investasi yang kita terima itu padat modal dan padat karya, sehingga nantinya bisa menyerap tenaga kerja di Kabupaten Pandeglang,” lanjutnya.
Menurut Sutoto, keberadaan mal tidak hanya akan menjadi pusat perbelanjaan modern, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi lulusan SMA/SMK hingga perguruan tinggi.
“Mereka bisa masuk ke sektor industri maupun perdagangan yang akan kita dorong menjadi sektor andalan ekonomi masyarakat Pandeglang,” ucapnya.
Ia menilai pembangunan mal di Kabupaten Pandeglang perlu didukung oleh potensi pasar dan daya beli masyarakat. Berdasarkan data yang dimilikinya, ekonomi Pandeglang tumbuh hingga 7 persen pada 2024. Namun, daya beli masyarakat masih tergolong rendah.
“Kalau dilihat dari daya beli masyarakat justru kecil. Artinya, ini karena tidak ada pusat perbelanjaan besar, sehingga daya belinya tercatat rendah,” ujarnya.
Ia menyebut rencana tersebut sejalan dengan tema pembangunan Pandeglang tahun 2025, yakni peningkatan laju investasi dan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satu strateginya adalah menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru.
“Jadi, kita menciptakan titik-titik lokasi pertumbuhan ekonomi baru sesuai potensi Kabupaten Pandeglang,” jelasnya.
Sutoto mengatakan ekonomi baru akan terus didorong agar menjadi daya tarik bagi investor. Beberapa lokasi strategis tengah disiapkan, termasuk exit Tol Bojong yang direncanakan menjadi kawasan industri. Selain itu, Kadomas akan menjadi pusat reaktivasi kereta api, dan Terminal Kadubanen diproyeksikan menjadi terminal tipe A yang dikelola pemerintah pusat.
“Nantinya, kita bisa wujudkan pusat perbelanjaan skala mal di Pandeglang. Ini juga akan menarik penduduk sekitar, termasuk Kabupaten Lebak,” tambahnya.
Selain itu, dia juga menyebut bahwa pengajuan izin berusaha di Pandeglang saat ini terbilang mudah. Mengingat saat ini pengajuan sudah bisa melalui aplikasi sistem online dalam sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik
Online Single Submission (OSS).
Editor: Aas Arbi