CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Komisi II DPRD Kota Cilegon menggelar hearing bersama DPD Al-Khairiyah Kota Cilegon dan Perhimpunan Guru Madrasah Cilegon (PGMHC) pada Senin (10/2) di ruang Rapat DPRD Cilegon.
Kegiatan ini juga dihadiri Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon Fauzy Desviandy, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Cilegon Rahmatullah, Asda ll Syafrudin, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon Heni Anita Susila, dan perwakilan Kementerian Agama Kota Cilegon.
Hearing ini dilaksanakan dalam rangka mempertanyakan honor guru-guru honorer yang belum dibayarkan pada triwulan keempat tahun 2024.
Ketua DPD Al-Khairiyah Kota Cilegon Hambasi Ghalib dalam sambutannya menuturkan bahwa dirinya mempertanyakan perihal honor guru madrasah yang belum dicairkan.
“Saya mempertanyakan honor guru ini kapan akan dibayarkannya, saya pertanyaan kejelasannya bagaimana, saya harap ada solusi entah itu dari hibah atau dibayar secara bertahap seperti apa bebas, ” ucapnya.
Perwakilan DPD Al-Khairiyah Cilegon Sayuti mengungkapkan kekecewaannya honor guru madrasah pada triwulan keempat belum dibayarkan.
“Saya sangat kecewa kondisi guru yang belum dibayarkan honornya, Kami juga sangat kecewa bahwa ada bahasa kita harus ikhlas. Kita memang guru dan moto kita ikhlas beramal, tapi saya yakin tidak ada yang ikhlas jika honornya tidak dibayarkan, ” tuturnya.
Akademisi Al-Khairiyah ini juga menyoroti soal laporan hibah dan penggunaan anggaran yang harus segera dilaporkan oleh instansi untuk keperluan pertanggungjawaban.
“Ini persoalan honor kayak gimana coba, kita udah diminta untuk membuat SPJ, udah diminta buat laporan keuangan sampe bulan Desember padahal uangnya tidak ada, ini patut kita pertanyakan dan curigai, ” ujarnya.
Sayuti berharap pemangku kebijakan untuk tidak saling lempar tanggung jawab dan segera memberikan kejelasan mengenai nasib para guru.
“Saya harap jangan jangan ada dilempar lempar lagi mengenai honor guru ini, kalau masih tidak ada kejelasan saya akan terus menuntut sampai honor ini dibayarkan. Saya yakin semua di sini pernah mengenyam pendidikan madrasah, maka kalau untuk madrasah untuk guru kita saya siap berjuang walaupun sampai gepeng sekalipun, ” pungkasnya.
Editor : Aas Arbi