SERANG – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten Adde Rosi Khoerunnisa menjenguk tiga korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Perumaha Puri Anggrek, Kecamatan Walantaka, Kota Serang di Rumah Sakit Dr Drajat Prawiranegara, Selasa (19/9).
Aci, sapaan akrab Adde Rosi Khoerunnisa menjelaskan, kondisi terakhir, berdasarkan hasil poto scan terakhir ada retakan di bagian tangan dan kepala untuk anak laki-laki, dan kepala anak perempuan, sedangkan ibu di bagian kepala.
“Sekarang sedang di screaning ulang untuk melihat apakah ada pendarahan atau tidak. jika ada maka harus segera dilakukan tindakan,” ujar Aci kepada awak media.
Menurut Aci dirinya akan mendorong RSUD Serang untuk mengambil tindakan, meski belum di cover BPJS. Untuk biaya, Aci mengaku sudah berkoordinasi dengan direktur rumah sakit, dan dinas terkait.
“Kita akan saling membantu, saya menjami anak ii agar segera di operasi agar kembali sehat dan ceria. Yang paling utama penyembuhan sikis. ada pendampingan dari P2TP2A. untk bantuan hukum pun akan kita dampingi. Kita pun berharap si ibu pun agar bisa memberika penjelasan. si bapa pun agar mendapatkan hukuman yang seberat-beratnya,” papa Aci.
Aci menilai apapun kondisi orang tua tidak selayaknya melakukan kekerasan kepada anak. Karenanya, hukuman yang berat layak diganjar kepada pelaku kekerasan yang tak lain adalah ayahnya sendiri.
Sebelumnya, sikap keterlaluan ditunjukan SY, hanya karena terganggu saat tidur siang oleh suara anak-anaknya yang sedang bermain, pria berusia sekitar 40 tahun tersebut tega memukul dua anaknya yang masiu berusia delapan dan lima tahun di bagian kenalanya menggunakan palu.
Romy (23) saksi mata dan juga tetangga pelaku di Perumahan Puri Anggrek, Kelurahan Kalodran, Kecamatan Walantaka, Kota Serang menuturkan, kejadian terjadi kurang lebih sekira pukul 16:00.
“Anaknya kan ada empat dua anak kandung, dua anak tiri, pada maen disitu, kayaknya ke ganggu, terus marah-marah dan pukul pakai palu,” tutur Romy yang rumahnya tepat berada di depan rumah pelaku sekalihus tempat kejadian perkara, Senin (18/9).
Dikatakan Romy, dua anaknya yang menjadi korban yaitu Marcel (8) dan April (5). Keduanya adalah anak kandung pelaku. Selain memukul anaknya, pelaku pun memukul istrinya, Diah (35).
Tidak berhenti dari dua anak dan istrinya, warga sekitar yang hendak melerai pun jadi korban. Romy yang berhasil menghindar harus merelakan kaca mobil Yaris dengan nomor polisi A 1878 VB dan jendela rumah miliknya hancur karena hantaman palu.
“Dia ngejar ke sini (rumah), saya masuk ke rumah, terus mukul jendela rumah sambil teriak, terus mukil kaca mobil. Palunya masuk di dalem mobil, dia ambil palu lagi ke rumahnya,” tutur Romy.
Saksi lainnya, Kiflan Harahap menuturkan, pelaku baru berhasil dihentikan setelah aparat kepolisian dari Polsek Walantaka datang. “Udah diborgol juga masih bisa ngamuk,” kata mantan RT 20 RW 5 tersebut.
Pelaku digelandang polisi sekira pukul lima sore, sedangkan anak dan istri yang menjadi korban langsung dibawa ke klinik yang berada di sekitar komplek. “Sekarang mah udah di bawa ke RSUD (Dr Drajat Prawiranegara),” tuturnya. (Bayu Mulyana/coffeandchococake@gmail.com)